Seperti
biasa, Rhea berjalan seorang diri. Menenteng beberapa tas belanja di tangan
kanan dan kirinya.
“
Hai, nona. Siapa namamu ?” sapa seorang laki-laki yang tiba-tiba menghadang
jalannya.
“
Siapa kau ? beraninya menggangguku.. pergi..!!” sentak Rhea kasar. Tetapi
laki-laki itu tak begitu saja menuruti perkataan Rhea. Ia tetap berdiri di
hadapan Rhea, menatap Rhea lekat-lekat.
“
Apa yang kau lakukan ? Pergi..!!” Rhea mulai risih melihat laki-laki itu
memandanginya.
“
Hahaha.. kau tau nona, kau sangat cantik..” ujar laki-laki itu santai.
Laki-laki
asing itu benar. Rhea memang cantik dengan mata bulat dan bulu mata tebal,
hidung mancung, serta bibir tipis yang mempesona. Tubuhnya semampai. Kulitnya
pun putih dan halus, tak ada bekas luka sedikitpun. Rambutnya ikal, panjang
terurai.
Menyadari
ada maksud yang tak baik dari tatapan lelaki itu, Rhea mulai mundur perlahan.
“
Pergi kau..! jangan ganggu aku..!“ bentak Rhea lagi.
“
Hahaha…” lelaki itu terus tertawa dan mendekati Rhea perlahan-lahan.